ROHIL- Dalam penyidian air bersih untuk masyarkat miskin, pemerintah pusat dan daerah menggelontorkan dana yang cukup besar untuk membangun Sistim Pengolahan Air Minum (SPAM) dibeberapa daerah.
" Namun dalam hal ini cukup banyak pembangunan yang dianggarkan oleh pemerintah terkadang tidak dapat dimanfaatkan oleh masyarkat oleh karena pembangunan itu terkesan asal jadi." Ujar Agus Arjuna (50) warga Simpang Benar menyikapi pembangunan SPAM Ujung Tanjung yang hangat dibicarakan warga karena sudah tiga tahun dibangun namun tidak beroperasi.
Proyek pembangunan UPT SPAM (Sistim Pengolahan Air Minum) yang berada di Ujung Tanjung yang diresmikan oleh Dirjen Cipta Karya Pusat dan Bupati Rokan Hilir. H, Suyatno, Amp pada tahun 2015 lalu , sampai berita ini diturunkan terlihat bangunan yang sudah berdiri selama tiga tahun ini terlihat tidak terurus dan tidak ada terlihat kegiatan manusia disekitar bangunan yang sudah ditumbuhi semak rumput.
Pembangunan SPAM di Ujung Tanjung kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rohil ini dibiayai oleh pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten dengan sharing badget APBN pusat 15 miliar, provinsi 4 miliar untuk 17 Km pemasangan instalasi pipa. "Dan APBD Rohil untuk 11 Km pemasangan instalasi pipa ke rumah warga sebanyak 600 kepala keluarga ,namun hingga kini belum dapat dinikmati oleh warga.
"Dulu air belum bisa ngalir , kita sudah diminta dana tiga ratus ribu untuk memindahkan kran meteran dan pemasangan pipa tambahan, sampai sekarang kita belum ada dapat air " ujar Dodi dan Totok warga Rt 11/Rw 07 kelurahan Cepedak Rahuk dengan wajah sedih kepada awak media.
Terkait hal itu juga
Purna Irawan (38)warga Simpang Benar selaku ketua RW 001 Rt 03 sangat menyesalkan pembangunan SPAM yang menyerap keuangan negara puluhan milliar untuk masyarakat miskin ini tidak dapat berfungsi dengan baik.saya berharap pemerintah dapat memperbaiki dan meninjau kembali SPAM itu karena kebutuhan air bagi warga saat ini sangat diperluakan. " ujarnya.
Dari informasi yang dirangkum tidak beroperasi nya pembangunan SPAM ini setelah diresmikan karena pipa penyaluran yang dipasang oleh kontraktor saat pembangunan diduga tidak sesuai dengan speck sehingga air yang dialirkan pipa banyak bocor dan terbuang,
Terkait hal ini kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PPUPR) Rohil H. Jon Saprindow yang dikonfirmasi melalui telepon gengamnya hingga berita ini diterbitkan tidak dapat dihubungi.
Terpisah, Camat Tanah Putih Ramlan SSos ketika ditanya siapa pejabat UPTD di SPAM itu mengatakan, bahwa dia tidak tau lagi siapa UPTD di SPAM itu. "Tidak tau saya, bagusnya tanya langsung ke Dinas PU Kabupaten Rohil saja, yang setau saya kemarin pernah si uji coba, tapi untuk selanjutnya saya tidak tau," kata Ramlan.
Sumber:Spiritriau.com.