JAWA TIMUR- Setelah melakukan pertemuan antara DPW AMPHIBI Jawa Timur dan Yayasan ECOTON membahas aksi terkait adanya ternak ikan Araipama yang dilakukan oleh oknum.
Pada akhirnya kedua Pemerhati Lingkungan Hidup ini sepakat pada Kamis (13/07/2018) melakukan aksi
Save Brantas Terancam Araipama, didepan Balai Karantina Ikan Surabaya I Juanda.
Priggi Arisandi dari Yayasan ECOTON menyampaikan orasinya, bahwa kejelasan status hukum terhadap Penegakan Hukum pelaku pelepas liar ikan Araipama, dan mendorong realisasi penyitaan ikan Araipama yang dimiliki warga hingga batas waktu 31/7/2018.
"Kita meminta kepada BKIM untuk segera memusnahkan ikan Araipama tersebut, hingga tak teraisa," ucap Pringgi Arisandi.
Dalam aksi tersebut, akhirnya massa ditemui oleh beberapa perwakilan dari BKIM untuk berdialog membahas permasalahan tersebut.
Dalam dialog, dinyatakan oleh pihak BKIM bahwa kasus tersebut masih dalam proses, dan belum mengarah kepenyidikan sebagaimana disampaikan oleh bp joko darma tani.
"Hal itu menjadi wewenang penyidik PPNS Karantina ikan untuk menemukan bukti-bukti untuk menuju tingkat proses hukum lebih lanjut. Yang jelas apapun dan sampai dimana prosesnya harus ada keterbukaan dan akan diinfokan secara fair," ucap Joko Darma Tani.
Terkait hal ini DPW AMPHIBI Jatim dalam dialog tersebut menyampaikan pesan moril kepada pihak BKIM.
"Tolong jangan hanya dari hilirnya saja yang ditindak dan diberantas, namun dari sisi hilir juga harap dimonitoring terhadap ikan predator yang dimasukkan dari negara lain ke Tanah Air indonesia ini," ungkap Ketua DPW Jatim, Samsul Hadi,So, melalui Agus.
"Kita menduga saat ini masih ada yang melakukan impor ikan tersebut ke indonesia melalui manusia-manusia yang rakus, tanpa memikirkan budaya lestari ikan indonesia dan merusak ekosistem di perairan laut indonesia, AMPHIBI Jatim akan monitor terus sejauh mana tindaklanjut oleh pihak BKIM." tegas Agus.
Usai dialog tersebut, pihak BKIM berjanji akan menindaklanjuti sesegera mungkin tentang permasalahan tersebut, dan akan mengundang dialog bersama lagi dengan semua pemangku kepentingan dalam beberapa hari ini.