ROKAN HILIR- Selasa 18 september 2018 beberapa awak media turun langsung kelokasi perusaan dimana tempat produksinya PT.BBS Balam Sempurna Kelurahan Balam Sempurna Kota, disinilah aktivitas perusahaan dalam mengolah sawit untuk dijadilkan CPO yang akan dijual dinegara tetangga Singapore.
Ironis perusaahaan CPO terbesar tersebut dalam pengelolaan limbah CPO nya tidak memenuhi standar yang ditetapkan oleh Kementrian Lingkungan Hidup melalui Dinas Lingkungan Hidup Rokan Hilir apalagi masalah ini sudah menimbulkan efek kepada anak anak sekolah didaerah operasi pabrik.
Bau Udara busuk limbah pabrik disekitar operasinya pabrik dalam mengolah CPO membuat udara begitu menyengat dan busuk.
Sungguh malang Nasib Masyarakat Balam Sempurna Kota memperihatinkan dimana mereka setiap hari harus menghirup udara limbah Hasil pengolahan CPO yang berbau itu, dan bukan itu saja dentuman suara mesin pabrik serta debu armada pengkangkut bahan baku CPO seringkali menimbulkan debu.
Namun keluh kesah masyarakat Kelurahan Balam Sempurna Kota ini, sudah lama terjadi dan tidak ada langkah-langkah yang jelas diambil oleh DLH Rokan Hilir sebagai pemangku pemegang kebijakan.
Namun keluh kesah masyarakat Kelurahan Balam Sempurna Kota ini, sudah lama terjadi dan tidak ada langkah-langkah yang jelas diambil oleh DLH Rokan Hilir sebagai pemangku pemegang kebijakan.
Namun ada yang aneh pada waktu awak media turun kelokasi bersama Dinas LH Rohil dan Tim Sucofindo dan Mutu Agung untuk mengambil Sample Udara Uji Baku Mutu Udara, bau busuk dari pengolahan CPO tersebut sama sekali tidak ada tercuim bau.
Kariono salah satu warga yang mewakili masyarakat mengatakan, memang aneh pada hari ini, tidak ada sama sekali tercium bau busuk limbah PT. BSS. Padahal sebelumnya setiap hari kami disini menghirup udara busuk dari limbah PT. BSS diantara jam 06 sampai jam 11 siang serta jam 6 sore sampai jam 6 pagi," ungkap Kariono.
Kariono salah satu warga yang mewakili masyarakat mengatakan, memang aneh pada hari ini, tidak ada sama sekali tercium bau busuk limbah PT. BSS. Padahal sebelumnya setiap hari kami disini menghirup udara busuk dari limbah PT. BSS diantara jam 06 sampai jam 11 siang serta jam 6 sore sampai jam 6 pagi," ungkap Kariono.
"Itulah putaran waktu yang kami rasakan, dugaan pabrik telah mengetahui akan kedatangan para peneliti udara Sucopindo dan Mutu Agung serta Dinas LH tersebut, sehingga perusaaan mensterilkan bau busuk didaerah lokasi pabrik sehingga tidak menimbulkan aroma bau busuk hasil olahan limbah pabrik mereka." pungkas Kariono.
Penulis: Budi.
