ROKAN HILIR- Permasalahan pencemaran Limbah yang dilakukan oleh Perusahaan PKS PT.Balam Sawit Sejahtera (BSS) yang beralamat di Kelurahan Balam Sempurna Kota, Kecamatan Balai Jaya,Kabupaten Rokan Hilir ternyata membuat beberapa masyarakat setempat merasa gerah dan memendam rasa derita yang mendalam.
Alhasil dengan keseriusan sebagian media mengangkat pemberitaan tentang permasalahan pencemaran oleh PT. BSS yang menimbulkan aroma bau busuk limbah tersebut dan juga keseriusan seorang Aktivis Masasiswa Riau dalam menindaklanjuti permasalahan, akhirnya sebagian warga memberanikan diri untuk mengungkap bahwa mereka selama ini tidak ada mendapat perhatian dari PT. BSS yaitu berupa CSR dari perusahaan ini.
Derita ini disampaikan Kariono selaku salah satu Tokoh Masyarakat yang posisi rumahmya berhadapan dengan PT. BSS.
Menurut Kariono, bahwa dirinya tidak pernah merasa menandatangani persetujuan berdirinya perusahaan tersebut. Selain dirinya tidak pernah menandatangani berdirinya PT. BSS tersebut, dirinya juga tidak pernah dilibatkan oleh pihak kelurahan Balam Sempurna Kota dan pihak instansi lainnya.
"Selama perusahaan PT. BSS itu berdiri tepatnya berhadapan didepan rumah saya, saya tidak pernah mendapatkan bantuan apapun berupa CSR dari perusahaan tersebut," ungkap Kariono saat diwawancarai awak media dan didengar oleh Candra Irawan Aktivis Mahasiswa Riau, pada Minggu malam (16/09/2018).
"Jangankan memberikan bantuan, saya minta tolong kepada pihak Management Perusahaan tersebut terkait kebisingan suara pabriknya agar menggunakan peredam, itu saja tidak di gubris. Karena suaranya sangat bising sekali, boro boro mereka mau memberikan CSR pak," gumam Kariono.
Mendengar keluhan dan derita sebagian warga tersebut, Candra Irawan mengusulkan kepada warga yang pada malam itu hadir diantaranya 1 orang Tokoh Masyarakat, 5 orang warga, 2 orang Wartawan dan 1 orang dirinya untuk membentuk Forum Masyarakat Menolak Penvemaran Lingkungan (FMMPL).
Dengan kesepakatan bersama untuk membuat pernyataan secara tertulis dan penandatanganan bahwa mereka menolak pencemaran limbah yang di sebabkan oleh PT.BSS, dan menunjuk Adir Siboro sebagai Ketua Forum tersebut.
Setelah usai membuat kesepakatan bersama dan menunjuk Adir Siboro selaku Ketua Forum MMPL, Adir pun angkat bicara, "Kalau tidak mau di kritisi agar di perbaiki, maka di tutup saja, agar kami tidak terganggu. Karena sebelum ada PT.BSS tersebut kami aman-aman saja" ungkap Adir.
"Sebenarnya kami sudah muak dengan prilaku perusahaan tersebut, namun tidak bisa berbuat apa-apa, karena tidak ada orang yang benar-benar berpihak kepada kami selaku masyarakat yang dirugikan. Nah pada akhirnya Tuhan mengirimkan orang-orang yang benar-benar peduli dengan derita yang kami alami selama ini, yaitu sebagian Wartawan dan juga Candra Irawan selaku Aktivis Mahasiswa Riau," imbuh Ardi lagi.
Lanjutnya,"Dan kami mengucapkan terimakasih kepada sebagian rekan-rekan wartawan dan juga Candra Irawan, yang dalam beberapa hari benar-benar berjuang untuk kami, dan juga telah memberikan bantuan puding kepada warga yang berdekatan dengan PT. BSS tersebut." pungkas Ardi Siboro.
Sumber: Candra Irawan.
Penulis: Budi.