Ticker

6/recent/ticker-posts

Mengingat Janji PT. BSS Jilid 1 di Bulan November 2017 Terkait Perusahaannya Melakukan Pencemaran Limbah


ROKAN HILIR-Ratusan masyarakat berkumpul di Aula yang terletak didusun Mulya Makmur, Balam Km 22, Kepenghuluan Bangko Sempurna, Kecamatan Bangko Pusako untuk mengikuti hearing dengan PKS PT BSS, Jumat (24/11/17) lalu, sekira pukul 09.30 wib.

Tujuan berkumpulnya masyarakat di Aula tersebut untuk mengutarakan tuntutan kepada pihak PKS PT Balam Sawit Sejahtera (BSS) terkait adanya dugaan air limbah yang dibuang kealiran sungai.

Pertemuan masyarakat dengan pihak PKS PT.BSS ada beberapa kesimpulan yang diputuskan yaitu akan adanya pengambilan sample, dan waktunya ditentukan oleh dinas kesehatan bersama masyarakat, LSM dan bersama pihak PKS PT.BSS, dan dana operasional ditanggung pihak PKS PT.BSS.

Menyangkut aroma bau yang diduga dari limbah produksi PKS PT.BSS, perusahaan meminta jangka waktu tiga bulan sejak diadakannya pertemuan di Aula tersebut.

Dan yang terakhir masalah selama berjalan tiga bulan masa sterilisasi polusi diduga terkait limbah, masyarakat meminta puding, dan itu akan diputuskan perusahaan setelah adanya persetujuan dari pihak perusahaan yang berwenang.

Namun apabila perusahaan tidak menyanggupi permintaan puding yang harus diberikan kepada warga, oleh perusahaan akan kembali diserahkan kepada warga untuk ditindaklanjutnya.

Kepala dusun Mulia Makmur, kepenghuluan Bangko Sempurna kardianto, Sabtu (25/11/17) menerangkan kepada awak media bahwa berkisar dua minggu sebelumnya, telah ada pertemuan kepada pihak PKS PT.BSS terkait dugaan tersebut.

"Memang ada sepertinya air yang sama seperti air limbah yang mengalir kesungai, kami minta jika ingin diambil air untuk sample, mari kita ambil bersama-sama dari masyarakat, juga pihak perusahaan dan rekan LSM," jelasanya.

Lanjut kardianto, sungai alam itu sering dipergunakan warga untuk mandi, dan masalah bau limbah tetap bau, kalau masih diambang wajar tidak masalah, perkara suara sudah dimaklumi oleh warga.

General Manager PKS.PT BSS Herman Robert melalui manager GAHRD & Legal Ahmad Yulianus, Rabu (29/11/17) kepada faktariau.com menjelaskan terkait bau limbah tersebut, perusahaan masih dalam mengembang biakkan bakteri yang akan mengurangi bau dari limbah tersebut.

"Kita pastikan dari delapan kolam yang ada, dikolam tiga sampai kolam enam itu yang akan kita isi bakteri, sedangkan kolam satu dan dua akan berisi limbah yang masih panas dan setelah dingin akan dialirkan kelolam tiga dan seterusnya," jelasnya.

Lanjutnya, jika belum juga ada kemajuan, maka kantor pusat akan mendatangkan ahli pestisida untuk membatu terkait limbah, terutama mengurangi bau, diperkirakan akan dimasukkan formula MICROBE-LIFT.

"Jika masyarakat mengatakan air sungai terpapar limbah kami, kami bilang tidak terpapar, namun kita menuruti keinginan masyarakat untuk ambil sample air sungai, dan kita rencanakan akan dibawa kelaboratorium Universitas Riau," terangnya.

Pihak Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Zulkifli SH, saat dikonfirmasi via hand phone, Rabu (29/11/17) kepada faktariau.com mengenai limbah PKS PT BSS, beliau mengatakan bahwa bau limbah tersebut masih diambang batas kewajaran.

"Untuk bau tidak sedap dari limbah PKS itu pasti ada, kalau hilang secara total mungkin tidak, tapi perusahaankan masih dalam upaya mengurangi dari bau tersebut," ujarnya.





Sumber: Taufik Saragih.