KARAWANG- Ibu-ibu di Sukakarya, Desa Telukjambe, Kecamatan Telukjambe Timur, Karawang, menggelar aksi unjuk rasa di depan gerbang kawasan Pergudangan Karawang Centra Bizhub. Namun aksi ini dibubarkan secara paksa oleh pihak Kepolisian.
Pantauan di lapangan, pembubaran dilakukan langsung Kapolsek Tekukjambe Timur Kompol Mulyana. Kapolsek meminta warga untuk membuka akses keluar masuk kawasan pergudangan. Alasannya, aksi mereka mengganggu ketertiban umum karena dilakukan dengan cara menutup jalan keluar masuk kawasan pergudangan dengan menggunakan kendaraan.
"Saya minta warga untuk tidak menutup akses jalan masuk karena aksi ini telah mengganggu ketertiban umum," kata Kompol Mulyana, Senin (27/8).
Kapolsek Telukjambe Timur juga mengatakan aksi spontan warga ini tidak memiliki izin dan pemberitahuan pihak kepolisian. Namun pihaknya tetap mengedepankan pendekatan persuasif.
"Semestinya aksi warga harus ada pemberitahuan dulu kepada pihak kepolisian," katanya.
Aksi warga yang didominasi emak-emak ini menuntut pihak pengelola kawasan Pembangunan industri non limbah B3, pergudangan dan Hotel PT Innovindo Kreasi Bersama ini untuk tidak beroperasi dulu sebelum RKL - PPL kesempatan warga dengan pihak pengola terpenuhi.
"Kesepakatan enam bulan lalu pihak perusahaan akan memenuhi tuntutan warga, sudah enam bulan ini kesepakatan ini belum dipenuhi," kata Haryadi, koordinator aksi.
Sumber: Merdeka.com
Pantauan di lapangan, pembubaran dilakukan langsung Kapolsek Tekukjambe Timur Kompol Mulyana. Kapolsek meminta warga untuk membuka akses keluar masuk kawasan pergudangan. Alasannya, aksi mereka mengganggu ketertiban umum karena dilakukan dengan cara menutup jalan keluar masuk kawasan pergudangan dengan menggunakan kendaraan.
"Saya minta warga untuk tidak menutup akses jalan masuk karena aksi ini telah mengganggu ketertiban umum," kata Kompol Mulyana, Senin (27/8).
Kapolsek Telukjambe Timur juga mengatakan aksi spontan warga ini tidak memiliki izin dan pemberitahuan pihak kepolisian. Namun pihaknya tetap mengedepankan pendekatan persuasif.
"Semestinya aksi warga harus ada pemberitahuan dulu kepada pihak kepolisian," katanya.
Aksi warga yang didominasi emak-emak ini menuntut pihak pengelola kawasan Pembangunan industri non limbah B3, pergudangan dan Hotel PT Innovindo Kreasi Bersama ini untuk tidak beroperasi dulu sebelum RKL - PPL kesempatan warga dengan pihak pengola terpenuhi.
"Kesepakatan enam bulan lalu pihak perusahaan akan memenuhi tuntutan warga, sudah enam bulan ini kesepakatan ini belum dipenuhi," kata Haryadi, koordinator aksi.
Sumber: Merdeka.com
