Hal ini terjadi di sekolah SMKN 4 Pekanbaru, yang menahan Ijazah siswanya dengan alasan belum melunasi uang SPP/komite.
Ketika wartawan Riau Kontras menanyakan langsung kebenaran informasi ke pihak sekolah yang saat itu bertemu dengan Dasril sebagai Humas di sekolah tersebut mengatakan bahwa memang benar pihaknya menahan ijazah siswa yang belum melunasi uang SPP/komite.
Dia juga menambahknan bahwa adanya uang komite tersebut adalah kebijakan antara pihak sekolah dengan pihak Dinas pendidikan Provinsi.
Bahkan dia juga mengatakan bahwa tunggakan SPP/ komite di sekolah tersebut mencapai kurang lebih Rp 1 Milyar, Jelas Dasril
Ungkapnya lagi bahwa uang komite sekolah SMKN 04 Pekanbaru pernah hilang saat di pegang oleh pihak luar yang saat itu bendahara dari uang tersebut melarikan diri dengan jumlah uang yang cukup besar.
Karena Humas mengaku tidak banyak lagi mengetahui hal tersebut, maka dia mempertemukan wartawan Riau Kontras dengan Bambang yang saat ini menjabat sebagai wakil kesiswaan di SMKN 4 Pekanbaru.
Saat ditanyakan terkait penahanan Ijazah siswanya, dengan santainya Bambang mengatakan memang benar pihaknya menahan ijazah siswa yang belum melunasi uang SPP/Komite.
"Siapapun orangnya yang belum melunasi uang baju dan komite, saya tidak akan mengeluarkan ijazah siswa tersebut", katanya dengan tegas dan emosi.
Selang beberapa saat kemudian, Bambang menghubungi ketua Komite sekolah tersebut melalui telpon genggamnya dan memberitahukan bahwa di sekolahnya ada wartawan Riau Kontras yang akan konfirmasi terkait penahanan ijazah.
Lalu telpon diberikan ke Pimpinan Riau Kontras Emos untuk berbicara langsung dengan ketua komite sekolah tersebut dan akhirnya dibuatlah suatu keputusan untuk menyurati sekolah tersebut terkait masalah penahanan ijazah siswa di SMKN 4 Pekanbaru. Red