Ticker

6/recent/ticker-posts

Drs. Wahyudi El Panggabean, M.H.:Perjuangan Getir sang Motivator Sejati

Drs. Wahyudi El Panggabean, M.H.:
Perjuangan Getir sang Motivator Sejati

Nasional - Berawal dari tekadnya yang kuat untuk meraih kesuksesan dan meraih impian , Drs, Wahyudi El Panggabean ,M.H, yang saat ini menjadi Hakim Dewan Kehormatan Daerah Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI) Pekanbaru.

Wahyudi yang  juga menjabat sebagaibDirektur Utama Lembaga Pendidikan Wartawan,  Pekanbaru Journalist Center (PJC)  ini, ternyata memiliki berbagai kisah yang menarik sebelum dirinya di mada silam.

Seperti Video yang diunggah melalui siaran Channel Youtube miliknya , ternyata Drs, Wahyudi El Panggabean, M.H yang sering dijadikan panutan atau motivator bagi beberapa Jurnalis di Riau dan Sekitarnya ini 

Dulunya Wahyudi, harus berjuang keras dan bertungkuslumus menhadapi berbagai rintangan dan ujian hinga akhirnya keberhasilan dan kesuksesan menghampiri dirinya seperti saat ini.

"Jika ingin sukses, kita harus siap menderita," kata Wahyudi, ayah dari tuga anak itu. 

Salah satu kisah yang paling menarik adalah,  beliau sedang menghadapi skripsi terakhirnya pada masa kuliahnya yang diunggah melaui akun Youtube-nya  di video Kisah Hidupnya (bagian ke 3)

Saat itu Wahyudi harus menyelesaikan dan menyempurnakan sekripsinya mulai dari halaman awal hingga akhir serta berjuang mendapatkan tanda tangan dari Dekan yang menjadi penentu dari kelulusannya.

Padahal saat itu ada upaya untuk menggagalkan kelulusannya dan yang membuat dirinya.

"Makanya, saya harus berjuang keras pada saat itu dikarenakan upaya penggagalan Kelulusannya ituadalah perintah langsung dari Dekan di Universitas tersebut," kata Wahyudi suami dari Asmanidar, Ketua Ikatan Advokat Indonesia (IKADIN) Kota Pekanbaru itu.

Padahal saat itu beliau yakin dirinya tidak akan bisa menyelesaikan skripsinya itu seperti halnya permintaan dari "Dosen Killer" tersebut. 

Akhirnya, pada saat itu Wahyudi El Panggabean berdasarkan petuah dari ayahandanya beliau memikirkan suatu strategi.

Yakni, saat itu berkat Ilham dari sang Maha Kuasa dirinya menggunakan peluru terakhir.  Selanjutnya, dengan keyakinan yang cukup tinggi. 

Wahyudi berpikir akan menembakkan peluru terakhir nya melalui tulisan Opininya dengan Judul: "Dosen Killer"

Dalam tulisan tersebut Beliau menaikkan nama salah seorang dosen yang baik dengan dirinya dan menghempaskan nama Dekan / Dosen Killer melalui Opininya.

Singkat cerita, ternyata tembakan beliau melalui peluru terakhirnya memang sangat telak dan tepat sasaran.

Setelah opini tersebut dimuat dalam berita beliau dipanggil menghadap oleh Dekan tersebut.

Melalui berbagai perbincangan antara dirinya dengan Dosen Killer yang mengajar di Universitas Riau Wahyudi  berhasil menguasai jalannya alur pembahasan.

Akhirnya saat itu juga Wahyudi menerima tanda tangan sekripsinya yang terakhir dari Dekan yang berati tanda persetujuan dirinya dinyatakan lulus dalam kuliah tersebut.

Tak hanya itu,  selain kisah perjuangannya melawan Dosen Killer demi Kelulusan ternyata ada cerita sedih dibalik perjuangannya meniti karir sampai ke jenjang sukses.

Ketika Wahyudi duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama ( SMP ) kelas 2 ( dua ) , Dirinya sudah harus berusaha sendiri untuk mencari uang guna membiayai kebutuhan sekolahnya.

Bahkan, dalam ceritanya beliau juga pernah menjadi buruh bangunan dan pekerja lainnya sebelum dirinya menjadi seorang Jurnalis sampai ke jenjang sukses seperti sekarang ini.

Dari kisah - kisah yang diceritakan beliau terkait pengamanan hidupnya, ternyata banyak sekali pelajaran yang penting dan harus dikuasi  seorang Jurnalis.

Dengan dekikian,  seorang Jurnalis Handal dan Sukses seperti Wahyudi yang dikenal sebagai Motivator atau guru bagi rstusan  Wartawan di seluruh Wilayah Provinsi Riau.

Semoga dalam kisah - kisah yang diceritakan Motivator terbaik ini, para rekan - rekan Jurnalis Riau dan Tanah Air dapat mengambil Ilmu dan Pedoman pembelajaran dari apa yang beliau terangkan di dalam kisahnya .

Penulis : Ali 
Sumber : Drs, Wahyudi El Panggabean ,M.H