Ticker

6/recent/ticker-posts

Sempurna SH: Kami Kecewa Atas Eksepsi Ditolak Dalam Perkara Beko


ROHIL-Penasehat Hukum terdakwa Subur Rambe Pada Law Office (Kantor Hukum) Sempurna & Partners merasa kecewa pada hari Rabu, 02 September 2020 sekira Pukul 19.00 Wib, menghadiri sidang dengan agenda Pembacaan Putusan Sela oleh Majelis Hakim Pada Pengadilan Negeri Rokan Hilir yang di Hadiri Oleh Rani Stevani Girsang, SH.

Eksepsi atau Nota keberatan atas nama Subur Rambe terdakwa kasus pencurian BH dan Kolor dengan kerugian Rp. 150.000 Rupiah ditolak oleh Ketua Majelis Hakim Pengadilan Negeri Rokan Hilir.

Dalam pertimbangannya Majelis Hakim menyatakan, bahwa surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum telah memenuhi syarat materil. Dimana dalam putusan sela memutuskan," menyatakan eksepsi penasehat hukum terdakwa tidak dapat diterima. "Memerintahkan penuntut umum untuk melanjutkan pemeriksaan perkara terdakwa," Ucap Sempurna.

Di sampaikan oleh Time Penasehat Hukum terdakwa," kami sangat menghormati Putusan Sela Majelis Hakim Dalam eksepsi terdakwa, namun menurut hemat kami, sangat miris hukum itu ternyata akan menjadi pembalasan dendam terhadap terdakwa, sebabnya yang kita khawatirkan kekonyolan hukum yang tidak masuk akal sehat kita, dan hanya mencuri 2 helai Bra tanpa Merek, 1 Helai Kolor Merek Bontex dan 1 Helai kolor tanpa merek dengan kerugian Rp. 150.000," Jelas Sempurna.

Harus menjalani hukuman yang ancamannya naksimal 7 Tahun, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 363 Ayat 1 Ke-3 KUHPidana, hal ini sangat luar biasa, tidak masuk akal sehat dan hati nurani manusiawi," Tegas Selamat Sempurna Sitorus, SH. Selaku Pimpinan Kantor S3MPURNA & Partner.

Selanjutnya kami selaku Penasehat Hukum terdakwa mendalilkan bahwa :
1. Dakwaan disusun atas BAP yg cacat        hukum. 2. Dakwaan dan berkas perkara tidak diberikan oleh penuntut umum kepada terdakwa atau Penasehat Hukumnya. 3.eksepsi terhadap surat dakwaan yg tidak jelas. 4.penuntut umum tdak menghadirkan saksi ahli untk memeriksa kondisi psikologi terdakwa," Papar Sempurna.

" 5. JPU tdak mempertimbangkan peraturan kejaksaan RI no. 15 THN 2020 ttg penghentian penuntutan berdasarkan keadilan restoratif. Akan tetapi hakim menolak seluruh eksepsi terdakwa dengan salah satu alasan telah menyentuh pokok perkara," Imbuh Sempurna.

Sebagaimana yang dimaksud pada poin-poin diatas sangat lah jelas bahwa Majelis Hakim tidak mempertimbangkan Putusan Selanya sebagaimana yg kami maksud.

Selanjutnya kami juga akan menunggu dalam pembuktian di muka persidangan apakah kedua korban yaitu, Oknum Polisi beserta Istrinya akan di hadirkan selaku saksi korban....? Hal ini jangan sampai tidak di hadirkan, dengan nantinya Jaksa Berdalil kedua saksi korban tidak dapat hadir di karenakan alasan klasik belaka," Tegas Sempurna.




Editor: Toni Octora.