Ticker

6/recent/ticker-posts

Artikel: Gemar Membaca Di Perpustakaan

 

Membaca merupakan kegiatan yang mudah dilakukan namun sulit untuk menjadikan suatu kebiasaan. Kebiasaan membaca belum membudaya pada masyarakat, khususnya dikalangan siswa. Kegemaran membaca bukanlah factor keturunan. Kegemaran atau kebiasaan membaca dapat diperoleh melalui pembiasaan dan latihan yang kontinu.

Mengapa siswa enggan membaca? Karena mereka belum merasakan kegiatan membaca sebagai suatu kebutuhan. Mereka masih beranggapan bahwa membaca sebagai sebuah kewajiban. Sebagian besar siswa mau membaca apabila ada perintah dari guru atau jika akan ada ulangan. Sedikitsekalisiswa yang memanfaatkan waktu luangnya untuk membaca di perpustakaan.

Membaca adalah pondasi dasar kemampuan siswa. Siswa yang kemampuan membacanya minim akan berdampak pada hasil belajarnya. Di samping itu kemampuan membaca juga berkaitan erat dengan kemampuan menulis. Semakin banyak bacaan yang dibaca, maka semakin luas pengetahuan atau informasi yang diperoleh. Artinya, semakin banyak pula gagasan yang dapat dituangkan dalam bentuk tulisan.

Sedangkan minat baca adalah keinginan yang kuat yang disertai dengan usaha seseorang untuk membaca. Orang yang mepunyai minat baca yang besar bersedia untuk mendapatkan bahan bacaan dan kemudian membacanya atas keinginan sendiri. Orang yang minat bacanya tinggi akan menjadikan membaca sebagai kebiasaan sekaligus kebutuhan (Dikdasmen, 1996)

Perpustakaan sebagai lembaga yang mengelola sumber informasi dan sumber belajar semestinya menduduki posisi kunci dalam proses pendidikan dan pelatihan baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat pada umumnya. Demikian juga perpustakaan sekolah didirikan dengan tujuan, selain sebagai sumber informasi dan sumber belajar perpustakaan sekolah juga diharapkan bias atau dapat digunakan yang sebagai sarana untuk menumbuhkan dan mengembangkan minat baca, kegemaran membaca dan budaya baca bagi siswa.

Perpustakaan adalah tempat yang digunakan untuk menghimpun dan menyimpan buku majalah, tabloid, bahancetakan dan rekaman tentang sesuatu hal yang digunakan untuk kepentingan umum. Menurut Wikipedia, perpustakaan adalah sebuah koleksi buku dan majalah. Walaupun dapat diartikan sebagai koleksi pribadi perorangan, namun perpustakaan lebih umum dikenal sebagai koleksi besar yang dibiayai dan dioperasikan oleh sebuah kota atau institusi, dan dimanfaatkan oleh masyarakat yang rata-rata tidak mampu membelisekian banyak buku atas biaya sendiri.

Menumbuhkan kecintaan siswa terhadap buku dengan gemar membaca memang bukanlah hal yang mudah dilakukan. Namun demikian jelas bahwa kegemaran membaca bagi siswa akan banyak memberikan manfaat dalam kehidupannya terutama bagi kesuksesan belajar atau pendidikannya sebab kegemaran membaca adalah merupakan modal utama siswa dalam proses belajar yang dilaluinya. Demikian juga melalui membaca siswa dapat mengembangkan imajinasi, mengenal karakter kepribadiannya.

Membangun minat baca pada siswa atau anak sebenarnya bias dimiliki dari sejak anak usia dini. Dimana lingkungan keluarga memegang peran penting dalam menumbuhkan minat  baca siswa. Terutama kedua orang tua harus memberikan perhatian terhadap anak dengan cara memberikan kegiatan yang bias menumbuhkan minat baca pada anak.

Budaya membaca siswa di perpustakaan sekolah saat ini umumnya masih rendah.  Hal ini bukan semata-mata kesalahan dari siswa itu sendiri tetapi tidak menutup kemungkinan justru disebabkan oleh kurangnya perhatian dan peran pengelola perpustakaan dan guru dalam menumbuhkan iklim yang kondusif yang dapat merangsang anak didik untuk gemar membaca di perpustakaan sekolah. Demikian juga di lingkungan sekolah bapak atau ibu guru masih kurang perhatian terhadap minat baca siswanya atau anak didiknya.

Lantas bagaimana cara menumbuh kembangkan minat baca pada siswa? Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat baca dapat dilakukan melalui lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.

Di lingkungan keluarga orang yang sangat berperan adalah kedua orang tua. Maka, orang tua dapat melakukan hal-hal berikut; 1. Menciptakan suasana keluarga yang menyenangkan, 2. Menyediakan bahan bacaan yang sesuai dengan usia dan kebutuhan anak, 3. Menjadi contoh tidak hanya sekadar memberi contoh. 4. Menghargai kemampuan anak dengan tidak membandingkan kemampuan anak yang satu dengan lainnya. 5. Menyelingi kegiatan membaca dengan kegiatan yang lain seperti bercerita, mewarnai atau menggambar.6. melakukan kegiatan membaca secara rutin. 7. Member hadiah anak dengan buku. 8. Mengajak anak jalan-jalan ke toko buku atau perpustakaan, 9. Mendampingi anak ketika membaca, dan 10. Memberikan solusi ketika anak mengalami kesulitan dalam memahami bacaan.

Meningkatkan minat baca di lingkungan sekolah dapat dilakukan oleh kepalasekolah, guru maupun petugas perpustakaan. Yang dapat dilakukan oleh kepala sekolah antara lain; 1. Meningkatkan kualitas perpustakaan sekolah dari segi sarana dan prasarana, 2. Mewajibkan guru untuk memanfaatkan perpustakaan sebagai bagian dari proses belajar mengajar, 3. Menetapkan jam wajib kunjung perpustakaan untuk setiap kelas, 4. Mengikutkan sekolah dalam kegiatan lomba yang berhubungan dengan minat baca, dan 5. Berlangganan surat kabar/ majalah.

Pihak lain terkait juga diperlukan dalam menumbuh kembangkan minatbaca di sekolah. Pengawas sekolah misalnya dapat memotivasi sekolah untuk membudayakan kebiasaan membaca, memantau pendayagunaan perpustakaan sekolah dan member contoh atau melatih guru mengelola.

Hal-hal berikut adalah upaya-upaya untuk menumbuhkan minat baca siswa di perpustakaan sekolah :

1.Koleksi Bahan Pustaka

Menambah koleksi bahan pustaka bukan hanya berupa buku-buku pelajaran tetapi juga berupa buku cerita atau fiksi seperti majalah, surat kabar (Koran), brosur, peta, globe, gambar, komik, novel, cerpen dan banyak lagi jenis buku perpustakaan. Hal ini penting Karena dapat menjadi motivator bagi siswa atau anak untuk berkunjung keperpustakaan.

Dengan bahan pustaka yang bervariasi maka akan bias menarik siswa untuk selalu mengunjungi perpustakaan sekolah dan siswamen jadi gemar membaca di perpustakaan. Karena bisajadi siswa merasa bosan dengan membaca buku paket, maka mereka akan mencari baca-bacaan yang lain.

2.Peran Guru atau Pendidik

Guru memegang peranan yang sangat penting dalam memberikan motivasi atau semangat pada siswa atau anak didik untuk membaca. Guru diharapkan bisa merancang sebuah proses kegiatan pembelajaran yang mendorong siswa untuk datang keperpustakaan, karena perpustakaan merupakan sarana yang tepat untuk meningkatkan pengalaman membaca bagi siswa. Tentunya guru dalam merancang proses pembelajaran harus melihat Standar Kompetensi/Kompetensi Dasar yang sesuai. Karena tidaksemuamateripelajaranbisadilakukanpembelajaran di perpustakaan sekolah.

Guru dapat memotivasi minat baca siswa melalui cara; 1. Mewajibkan siswa membaca buku, baik buku pengetahuan popular maupun sastra, 2. Mengadakan lomba bercerita, 3. Memberikan bimbingan cara mencari informasi dari buku, 4. Mewajibkan perpustakaan sebagai bagian dari proses pembelajaran, dan 5. Menugaskan anak membuat madding kelas atau sekolah secara kontinu.

3.Memberikan penghargaan

Pengelola perpustakaan atau pihak sekolah perlu memberikan penghargaan kepada siswa yang rajin berkunjung dan membaca di perpustakaan sekolah. setiap semester perpustakaan sekolah memberikan penghargaan berupa piagam dan uang bagisiswa. Diambil 2 kategori yaitu pengunjung/pembaca teraktif dan peminjam teraktif untuk masing-masing tingkatan, yaitu kelas X, XI, XII. Hal ini bias memotivasi siswa untuk rajin berkunjung dan membaca di perpustakaan sekolah.

4.Tempat

Tempat juga salah satu pendukung untuk menumbuhkan gairah siswa untuk minat membaca. Suasana yang bersih, nyaman, segar dan indah dapat merangsang pikiran dan keinginan siswa untuk mengunjungi perpustakaan dan malahan untuk membaca.

Penulis adalah coordinator perpustakaan SMA Negeri 2 Bantan dan juga guru Bahasa Indonesia di sekolah tersebut.


Anda Nurjannah ,S.Pd merupakan guru aktif di SMA Negeri  2 Bantan