Ticker

6/recent/ticker-posts

Wabup Rohil Hadiri Sekolah Lapangan Cuaca Nelayan BMKG SKK II


 


ROHIL- Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru menggelar Sekolah Lapang Cuaca Nelayan untuk masyarakat Rohil, Kamis (25/1/2021).


Kegiatan yang digelar di Gedung H. Misran Rais, Bagan Siapiapi tersebut dihadiri langsung oleh Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru Ramlan, Wakil Bupati Rohilr H. Sulaiman, perwakilan TNI dan Polri serta Basarnas serta beberapa nelayan. 


Kegiatan dibuka langsung oleh Anggota DPR RI Komisi V H. Syahrul Aidi Maazat secara virtual.


Wabup Rohil H. Sulaiman dalam penyampaiannya mengapresiasi kegiatan tersebut dilaksanakan di Rohil. 


"Dengan adanya sekolah ini, yang mengikutinya ada penyuluh ada nelayan ada kelompok nelayan. Kita berharap ke depannya nelayan bisa menambah ilmu lagi," katanya. 


Wabup menerangkan bahwa selama ini nelayan di Rohil hanya menggunakan ilmu turun-temurun dalam mengamati cuaca. Sehingga melalui kegiatan ini nelayan bisa membaca cuaca secara ilmiah dan ilmu yang tepat.


"Dengan adanya sekolah ini, ilmu yang didapat nanti bisa diaplikasikan, diamalkan dalam kehidupan sehari-hari nelayan," tuturnya. 


Wabup berharap dengan bertambahnya pengetahuan nelayan akan berimbas pada meningkatnya ekonomi para nelayan.


"Biasa kita mencari ikan, dengan ilmu ini kita harapkan bukan lagi mencari tetapi menangkap ikan," sebutnya. 


Sementara itu Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru Ramlan mengatakan kegiatan tersebut dilakukan untuk membantu nelayan agar lebih aman berlayar dengan memahi cuaca serta membantu nelayan dalam mengetahui keberadaan ikan saat berada di laut.


"Sifatnya memberi informasi, karena BMKG mempunyai proyeksi bagimana arusnya, bagaimana gelombangnya, bagiaman daerah-daerah tangkapannya. Dinas perikan juga sebagai narasumber, dimana ikan-ikan yang lebih sering dan bagaimana tangkapannya," papar Ramlan.


Dirinya mengatakan bhawa ada 55 peserta yang terdiri dari berbagai unsur diantaranya penyuluh nelayan, kelompok nelayan, TNI AL dan BPBD.


"Sehingga peserta bisa menjelaskan kepada masyarakat nelayan lainnya karena kalau diundang seluruhnya tidak memenuhi kuota," pungkasnya.



Sumber: Rls.

Reporter: TO.