Ticker

6/recent/ticker-posts

Excavator PT. Sindora Nonggok Dibantaian, Ini Kata BARA JP


 

ROHIL- Menanggapi kejadian banjir yang terjadi dilokasi Desa Bantaian Induk dan Bantaian Baru, beberapa titik terendam, baik Rumah dan tanaman untuk penghidupan sehari hari, disebabkan debit air yang tidak mampu di tampung sungai disekitarnya, penyebabnya adalah intensitas hujan yang tinggi sepanjang bulan Desember. Kamis 15/12/2022.


Dan keadaan sungai dengan sedimentadi lumpur dan tanaman yang mengakibatkan sungai tidak mengalirkan air dengan baik, sehingga normalisasi sungai merupakan progres utama saat ini, sebut Ir. Ganda Mora. MSi ketua DPD Barisan Relawan Jalan Perubahan ( BARA- JP) yang merupakan Relawan Jokowi, kepada wartawan Okeline.com 


Ganda Mora juga menyoroti kejadian dimana pihak Penghulu tidak menerima dengan baik bantuan dari perusahaan di sekitar Desa, yaitu berupa alat berat Exavator, kami menilai bantuan itu harus segera di realisasikan untuk mengatasi banjir yang melanda Desa, sehingga beban masyarakat segera teratasi, mengingat Normalisasi adalah urusan pemerintah sehingga bila ada bantuan dapat meringankan anggaran Pemerintah daerah Rokan Hilir, " ujarnya .


" Seharusnya selesaikan apa yang terpenting saat ini yaitu bencana banjir , sehingga apa yang menjadi persolan masyarakat dapat teratasi," paparnya .


Kami meminta Bupati Rohil berkoordinasi dengan kepala desa Bantaian Baru dan Bantaian Induk, agar dapat normalisasi sungai dengan memanfaatkan bantuan pihak ketiga atau Perusahaan setempat, sebut Ganda Mora yang juga ketua Yayasan lingkungan Hidup, Sahabat Alam Rimba ( SALAMBA) mengahiri pembicaraan kepada awak media Rabu (15/12/22)


Sementara beberapa informasi berita yang dihimpun dari Wawasanriau.com, terkait hal ini menjelaskan,"  Pemerintah kepenghuluan  melalui Sekdes,  Rambe (48) menyampaikan bahwa  pada dasarnya pemerintah kepenghuluan menyetujui  pekerjaan yang akan dilakukan oleh pihak PT. Sindora .


Tapi pihak menagemen PT. Sindora minta, agar bendungan yang di buat warga  Bantayan yang ada di devisi 1 sampai devisi IV, agar di buka. 


Sementara warga belum mau membuka bendungan tersebut, karena masih ada beberapa tuntutan warga yang belum di penuhi pihak perusahaan," jelasnya kepada wawasanriau com.


Selain itu dalam pemberitaan juga disebutkan salah satu tokoh warga Bantayan Baru yang juga merupakan mantan penghulu Bantayan Baru  Sujaryanto (49) menyebutkan bahwa, dirinya sudah menjembatani usulan masyarakat kepada pihak perusahaan untuk minta bantuan menanggulangi masalah banjir, namun pihak pemerintah desa mempermasalahkannya," terangya.


" Sujaryanto menjelaskannya, Saya sudah berusaha menjembatani untuk bisa memohon bantuan alat excavator  dari pihak PT. Sindora, namun setelah alat itu sampai malah pihak pemerintah desa mempermasalahkannya," kata Sujaryanto kepada awak media.


Padahal masyarakat sangat membutuhkan alat berat itu untuk segera bekerja, agar dapat mengurangi Banjir terutama di dusun Tunggal Rahayu yang sudah lebih sebulan tergenang air. Bahkan beberapa warga sudah ada yang mengungsi," ungkap Sujaryanto.


Sujaryanto sangat menyayangkan hal tersebut, seharusnya pemerintah Kepenghuluan berterimakasih dan  secepatnya mendukung, agar alat dapat  secepatnya di operasikan untuk menanggulangi banjir yang semakin tinggi," terangnya. 


Sementara itu dari pihak managemen  PT. Sindora Seraya melalui bagian Humasnya , Bambang saat di konfirmasi melalui panggilan WhatsApp mengatakan bahwa, pihaknya sudah menurunkan alat berat untuk membantu masyarakat dalam menanggulangi banjir, namun pihaknya belum bisa mengoperasikan alat berat tersebut karena pihak Kepenghuluan Bantayan Baru belum memberikan persetujuan objek mana saja yang akan dikerjakan," kata Bambang. 


" Excavator sudah kami turunkan untuk mengatasi banjir di Bantayan Baru  sejak hari Sabtu 10 Desember lalu namun sampai saat ini belum bisa kami operasikan karena pihak Kepenghuluan Bantayan Baru belum memberikan  persetuan  obyek  mana saja yang akan di kerjakan," jelas Bambang.


Lanjutnya, " Jika pihak Kepenghuluan cepat memberikan persetujuan, ya makin bagus, karena alat tersebut juga kami rental, kalau lama gak di pakai, kan sayang,"  tuturnya.


Kepala Desa Bantaian Baru Azhar saat dikonfirmasi melalui telephone selulernya membenarkan bahwa, beberapa titik di wilayah Kepenghuluan Bantain Baru mengalami kebanjiran," jelas Azhar.


 " Kami melalui musyawarah Kepenghuluan Bantaian Baru meminta bantuan ke pihak Perusahaan untuk membersihkan parit N 8 dan Sungai Bantaian," ungkap Azhar. 


Permohonan ini di tanggapi oleh pihak perusahaan, dengan menurunkan satu unit alat berat Excapator, namun sampai hari ini belum bekerja, alasan belum bekerja nya alat tersebut, menurutnya tidak tau penyebabnya," jawabnya kepada awak media .


Saat ditanya, Apa saja bantuan yang diminta oleh warga Bantaian Baru dari pihak Perusahaan PT.SS,  Datuk Penghulu mengatakan, "Selain bantuan normalisasi parit dan sungai itu, masyarakat Bantaian Baru juga meminta kompensasi bantuan kerugian tanaman dan ternak mereka yang mati," ungkap Datuk Penghulu.