Ticker

6/recent/ticker-posts

Pemilu Pintu Gerbang Nasib Bangsa, Ayo Memilih di Pemilu 17 April 2019


SERGAI  - (23/1-2019) Pada tanggal 17 April Tahun 2019  bangsa indonesia akan melaksanakan pesta demokrasi, yaitu pemilu legislatif dan pilpres. Dimana tahapan – tahapannya sudah berlangsung.
Suatu proses pemilihan yang cukup panjang dan menghabiskan dana rakyat yang juga tidak sedikit. Maka, sangat besar harapan rakyat terhadap hasil dari pelaksanaan pemilu ini, yaitu perubahan Indonesia ke arah yang lebih baik, berupa peningkatan kesejahteraan dan pengetasan kemiskinan.

Ketua   Gerakan Masyarakat Sukseskan Pemilu (Gemasup) Kabupaten Serdang Bedagai (Sarwo edi Subowo) mengungkapkan bahwa Kita semua mengharapkan pemilu kali ini tidak seperti pemilu yang lain. Sejak masa kemerdekaan, kita melihat bagaimana hasil pemilu belum berhasil memberikan kepada bangsa ini sosok pemimpin yang mampu membawa bangsa Indonesia mewujudkan tujuan bangsa ini sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945. Keadaan ini dapat memunculkan sikap apatis pada rakyat untuk ikut serta dalam partisipasi politik bila tidak ada perubahan dalam pemilu tahun ini. Rakyat sangat mengharapkan pemilu 2019 ini mampu menghasilkan sosok-sosok pemimpin yang pro rakyat dan bebas KKN.
Sarwo Edi Subowo yang juga merupakan Ketua Pimda KA KAMMI Sergai menjelaskan, Pemimpin/ anggota legislatif, yang diidamkan oleh rakyat adalah pemimpin yang dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang mampu merubah nasib rakyat menjadi lebih baik. Pemimpin di sini tentu saja berbicara tentang para anggota legislatif dan tentu saja presiden dan wakil presiden untuk masa bakti 2019-2024. Para calon yang ikut serta dalam pemilihan tersebut, sangat diharapkan mampu merealisasikan janji-janji yang disampaikan kepada rakyat sebagai bentuk pertanggungjawaban mereka atas suara rakyat yang telah diamanahkan kepada mereka.
Para pemimpin di masa mendatang menghadapi tantangan yang besar. Banyak sekali persolan bangsa saat ini yang harus mereka atasi sehingga visi mereka untuk melakukan perubahan bagi kesejahteraan bangsa ini akan benar-benar terwujud. Permasalahan itu antara lain :
1. Mampu tidakkah para pemimpin yang terpilih dalam pemilu 2019 memberantas mata rantai korupsi, kolusi dan nepotisme di negara ini. Mampukah mereka memperbaiki citra birokrasi Indonesia yang saat ini dinilai sarat dengan unsur KKN? Mampukah mereka bersih dari KKN? Pemberantasan KKN merupakan kunci utama dan hal pertama yang harus diwujudkan untuk mampu melaksanakan program-program lain secara efektif,efisien dan memberi hasil yang optimal.
2. Krisis global yang saat ini terjadi memberi dampak yang cukup besar bagi Indonesia. Oleh karena itu, pemimpin periode mendatang dituntut harus mampu mengatasi dan memberi solusi untuk menyelamatkan bangsa ini dari kejatuhan akibat krisis ini. Paling tidak kita mampu meminimalisir dampaknya, seperti penekanan jumlah pengangguran dan daya tahan industri dalam negeri.

Dua permasalahan besar ini, nampaknya menjadi permasalahan yang membutuhkan penanganan segera dan tepat sehingga kehidupan bangsa Indonesia dapat menjadi lebih baik di hari mendatang. Seluruh rakyat Indonesia tentu saja sangat menaruh harapan baru kepada para pemimpin di periode mendatang agar mereka mampu menaikkan tingkat kesejahteraan bangsa ini. Dan kepada siapa pun pemimpin yang terpilih, peganglah dan laksanakanlah amanah rakyat telah diberikan dan bawa bangsa ini ke pintu gerbang kejayaan bangsa di masa mendatang.

Pada pemilihan legislatif tahun 2014 hampir disetiap daerah terdengar money politic dan sepertinya itu menjadi hal yang biasa. Hal kecurangan seperti itu hendaknya jangan dibiarkan. Kecurangan dalam pemilu merupakan kejahatan demokrasi.

Pemilu merupakan proses pemilihan pemimpin atau wakil rakyat yang sangat berpengaruh untuk menentukan nasib bangsa dan negara kedepan. Apabila prosesnya tidak baik, maka tunggulah hal yang tidak baik akan melanda nasib kita kedepannya.

Maraknya kegiatan money politic ini tentunya ada rentetan - rentetan peristiwa sebelumnya. Masyarakat sudah apatis terhadap pemilu, siapapun terpilih toh nasib kita begini - begini juga. Akhirnya pada saat pemilu masyarakat sering mengutarakan " siapapun yang memberikan sesuatu kepadaku, itulah yang akan kupilih ". Dan akhirnya calonpun mengikuti kehendak masyarakat. Inilah yang menurut penulis money politic itu susah dibasmi.

Kita juga tidak bisa menyalahkan masyarakat sepenuhnya. Masyarakat beranggapan demikian karena kurang maksimalnya peran wakil rakyat yang mereka pilih untuk mensejahterakan masyarakat, khususnya daerah pemilihannya. Tidak terbangunnya infrastruktur yang menunjang peningkatan kesejahteraan masyarakat, tidak terpeliharanya fasilitas yang ada, banyaknya wakil - wakil rakyat yang korupsi dan lain - lain.

2019 ini akan diadakan pemilihan umum. Hendaknya partai politik mencalonkan kader - kadernya yang terbaik untuk didudukkan menjadi anggota legislatif. Anggota legislatif yang dapat mengadvokasi kepentingan masyarakat banyak, khususnya daerah pemilihannya dan Indonesia pada umumnya.

Indonesia sangat kaya Sumberdaya alamnya. Jika dikelola dengan sistem yang baik, saya yakin Indonesia kedepan akan menjadi makmur dan masyarakatnya sejahtera. Pemilu 2019 merupakan pintu gerbang nasib kita dimasa yang akan datang. Ayo kita berikan peranan terbaik kita untuk nasib bangsa dan negara kedepan.

Kepada masyarakat, ayolah kita pilih calon legislatif yang benar - benar berkualitas. Janganlah memilih karena faktor uangnya. Karena nasib kita ditangan anggota legislatif yang kita pilih.

Menurut penulis kini ada harapan kita kedepan untuk menangani praktek money politic. Niatan bacaleg yang akan mencalonkan diri menjadi wakil rakyat pada 2019 mendatang dipastikan bakal kandas jika terbukti melakukan money politic atau praktik politik uang. Hal tersebut karena saat ini Bawaslu telah diberi kewenangan dapat membatalkan pencalonan anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan Kabupaten serta Presiden dan Wakil Presiden saat diketahui melakukan praktik politik uang.

“Jika ada calon anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan daerah terbukti melakukan perbuatan atau tindakan menjanjikan dan atau memberikan uang atau materi lainnya untuk memoengaruhi penyelenggara pemilu dan atau pemilih yang terjadi secara terstruktur sistematis dan masif maka Bawaslu bisa membatalkan sebagai peserta pemilu,” ujar Anggota Komisi II DPR RI, Dadang S Muchtar saat melakukan sosialisasi tentang peraturan Bawaslu, Senin (4/12-2018) di Hotel Grand Citra Karawang.

Dikatakan, meskipun aturan per bawaslu tentang praktik politik uang yang terstruktur, sistematis, dan massif (TSM) sedang digodok, tapi undang-undang Pemilu sudah memberikan kewenangan lebih pada Bawaslu. Khususnya tentang pemberian sanksi administratif bagi peserta pemilu.

“Selain kewenangan yang lebih, anggaran untuk Bawaslu juga sudah ditambah mencapai Rp 6 triliun. Jadi kinerjanya juga harus diperbaiki,” katanya.

Dijelaskannya, jika dulu politik uang  dalam aturannya hanya dilarang tanpa adanya sanksi, kini dengan adanya UU baru tentang Pemilu maka sanksinya sudah jelas yaitu sanksi pidana dan administratif.

“Meskipun sulit membuktikan money politik ini. Tapi setidaknya dengan adanya aturan ini kinerja Bawaslu diharapkan bisa lebih maksimal,” katanya.

“Mudah-mudahan aturan soal money politik yang sedang digodok oleh komisi II bisa dilaksanakan pada saat hari H pelaksanaan pemilu. Sebab terjadinya pelanggaran itu biasanya pada saat pemilihan,”

Tetapi itu semua bisa sesuai harapan apabila Profesionalitas dan Integritas panitia pemilu betul - betul dijunjung tinggi. Jangan biarkan kecurangan sekecil apapun terjadi. Karena apa bila dibiarkan, maka akan ada kecurangan - kecurangan berikutnya. Tindak tegas pelaku kecurangan. Supervisi terus seluruh struktur panitia pemilu. Jalankan sesuai dengan juknis, SOP dan peraturan - peraturan yang ada. Saya yakin apabila kita semua melaksanakan peran kita dengan baik, proses pemilu akan baik. Dan hasilnya akan baik pula.
Saya menghimbau kepada seluruh masyarakat, Ayolah kita gunakan hak pilih kita nantinya pada Pemilu Legislatif dan Pilpres. Pelajari sosok yang mencalonkan dengan baik, karakternya, dan visi misinya jika terpilih.
Gunakan hak pilih kita, karena pemilu merupakan pintu gerbang nasib bangsa Indonesia kedepannya.




Penulis: Ketua Gerakan Masyarakat Sukseskan Pemilu Serdang Bedagai