KEPULAUAN NIAS - Viralnya kasus pembunuhan terhadap Melinda Zidomi yang berprofesi sebagai Pengurus Gereja sekaligus Pendeta yang melayani di Sungai Baung Kabupaten Oki Sumatera Selatan dikabarkan beridentitas suku Nias, selasa 26/03/2019.
Pimpinan Majelis Umat Kristen Indonesia (MUKI) Kota Gunungsitoli menanggapi hal tersebut mengutuk tegas tindakan penculikan, pemerkosaan dan pembunuhan terhadap Melinda Zidomi yang sedang melayani di GKII Sungai Baung Kabupaten OKI Provinsi Sumatera Selatan, ujar Agust Zega selaku Ketua Umum MUKI Kota Gusit saat ditemui di kediamannya di Afilaza Kota Gunungsitoli.
"Penculikan, pemerkosaan dan pembunuhan kepada Saudari Melinda Zidömi yang viral hari ini adalah tindakan biadab, tak berkemanusian dan merendahkan nilai nilai kemanusian yang diajarkan oleh Tuhan untuk setiap Agama dan keyakinan bagi pemeluknya,'' bebernya.
DPD MUKI Kota Gunungsitoli mendoakan keluarga korban untuk tabah dan tetap berpengharapan dalam duka ini, seraya kiranya Polres OKI dan Polda Sumatera Selatan agar kasus pembunuhan ini dengan secepatnya di ungkap dan para pelaku segera ditangkap, tuturnya mewakili DPD MUKI Kota Gunungsitoli.
Dianya juga berharap supaya semua Tokoh di Kepulauan Nias untuk berkenan memberikan dukungan kepada Kapolres OKI dan Kapolda Sumatera Selatan sehingga kasus ini sesegera mungkin ditangkap para pelaku meskipun selalu mendasari kronologis kejadian, ''kita juga berharap Kapolres Nias dan Kapolres Nias Selatan untuk bisa bekerjasama dengan pihak Penegak Hukum di OKI sebab menyampaikan keresahan kita masyarakat Nias di tanah leluhur ini atas kejadian tersebut'' tegas Agust Zega lagi.
Pemilu 2019 adalah salah satu sarana masyarakat mencari pemimpin yang amanah, mulai dari Presiden, DPD RI, DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD kabupaten/Kota. Sebab, kejadian ini menjadi bahan pertimbangan khusus untuk para pemilih dalam menentukan Caleg yang berkualitas sehingga mampu mendorong Pemerintah untuk membuka lapangan kerja di Pulau Nias, imbuh Agust Zega mengakhiri tanggapannya.
Penulis: Umbu Zomasi