ROHIL- Ratusan masyarakat khususnya mak mak di Dusun Pemburu, Kepenghuluan Rantau Bais rela meninggalkan kerjaannya sementara demi menghadiri acara silaturrahmi dengan Calon Bupati Rokan Hilir (Rohil) Afrizal Sintong, Selasa 22 September 2020, Pukul 15.45 Wib.
Pasalnya, mereka berharap kedepannya ditangan Afrizal-Sulaiman ada perubahan untuk Rohil khususnya bagi Kepenghuluan Rantau Bais yang selama ini kurang mendapat perhatian dari pemerintah daerah (Pemda) Rohil.
Edwar Maratua Sibarani, dalam sesi tanya jawab mengungkapkan kurangnya perhatian Pemda terhadap sarana pendidikan sekolah dasar (SD). Ia mengaku miris ditahun 2020 ini masih ada gedung sekolah yang runtuh.
"Pas ngantar anak saya sekolah, lihat gedung nya mau nangis saya. Gedung itu lantainya macam kuali, sebagian terpaksa ke Bengkalis sekolah," ungkap Sibarani.
Karena SD itu merupakan yang terdekat dan harapan satu satunya warga Rantau Bais, mereka pernah berinisiatif patungan Rp 50ribi per wali murid untuk membeli bangku plastik agar anak anak mereka bisa belajar.
"Sekarang baru dua lokal itu pak, kami swadaya aja bangunnya. Kalau bapak terpilih nanti, tolong juga jadikan disini ada tenaga honor pendidik nya," pinta Sibarani.
Sedangkan Kiki, salah seorang mak mak yang hadir memastikan bahwa pasangan dengan jargon AMAN akan menang di Rantau Bais. Namun iya berharap, karena mereka merupakan wilayah lintas, agar diberikan bantuan ambulans untuk mempermudah orang yang sakit maupun akan melahirkan.
Sementara itu Dedi salah seorang tokoh masyarakat sekitar mengungkapkan, bahwa mulai tegaknya kampung mereja sejak 2003, mereka selalu membudayakan sitim gotong royong seperti mereka gotong royong membangun SD.
Oleh sebab itu, dalam Pilkada Rohil 9 Desember nanti, mereka mulai dari sekarang juga siap bergotong royong membantu AMAN agar menjadi bupati dan wakil bupati Rohil.
Seperti biasa, usai acara disempatkan sesi foto bersama dengan masyarakat. Para mak mak Rantau Bais tampak semangat dan berebut untuk bisa berselfi dengan idonya Afrizal Sintong.
Sumber: Rls.
Editor: Toni Octora.
