Ticker

6/recent/ticker-posts

Akibat Larangan Dari Satgas Covid 19 Dumai, Pengusaha Seni Gigit Jari


DUMAI - Dicky Kaharuddin Bin Harun adalah salah satu pengusaha Organd Tunggal di Dumai, yang mana Dicky membuat status di akun Facebook nya bertuliskan kata-kata,


Kpd yth

Ketua satgas covid 19 kota dumai


Saya atas nama pribadi dan juga mungkin memawakili suara hati nurani insan seni yang ada di kota Dumai dengan adanya surat himbauan No.128/covid19/2020 perihal perubahan kategorisasi zona.

Disini saya melihat merugikan saya/kami selaku insan seni Kota Dumai, yang mana pada point 1 menyebutkan larangan atau meniadakan acara pesta pernikahan dan mengumpulkan orang banyak, besar harapan kami kiranya agar nomor surat dari gugus covid tersebut agar dapat di tinjau kembali.

Jujur kami katakan, bapak dan ibuk satgas covid 19 Kota Dumai, kami selalu membaca berita tentang perkembangan status orang yang mendapat penyakit tersebut, belum ada saya dapat berita penyanyi dan pelaku pemain organd Kota Dumai kena penyakit covid bahkan se Indonesia pun tak ada.

Klo memang Nomor Surat 128/covid19/2020 ini diberlakukan, jangan hanya pada kami yang bapak ibuk satgas tujukan. Coba bapak ibuk lihat di gelanggang permainan sana lebih banyak lagi keremunan manusia. Coba bapak ibuk lihat di arena Wisata Pantai lebih banyak lagi.

Maka dari pada itu saya mohon kepada bapak dan ibu agar perihal surat edaran yang bapak ibuk satgas keluarkan agar dapat di tinjau kembali.

Terimakasih smoga bapak ibuk mendengar keluh kesah saya." ujar Dicky dalam status Facebook nya.

Jika menyimak perkataan Dicky, sepertinya ia menuangkan keluh kesahnya dikarenakan sudah lama tidak mendapat Jobs dari masyarakat dikarenakan tidak diperbolehkannya acara Pesta atau yang menyebabkan keramaian.

Dalam pantauan Media erapublik.com juga, sejak diresmikan Jalan Tol Dumai Pekanbaru, Kota Dumai dipadati Pengendara yang berasal dari berbagai daerah ketika Hari Sabtu dan Minggu, yang mana para Pengendara ini berbondong-bondong menuju lokasi Wisata di Dumai.

Bukan hanya pemilik seni Organd saja, para pemilik Seni Budaya Jaranan Dumai juga tak bisa memenuhi keinginan masyarakat ketika mengisi acara pesta maupun lainnya. Sebab itu juga di anggap menimbulkan keramaian.




(RED)