Ticker

6/recent/ticker-posts

DPH MTKESMKK Ucapkan Terimakasih ke Disbud Riau dan Kemendikbud Ristek RI


 

ROHIL- Atib Koambai yang di gelar di Kubu Kabupaten Rokan Hilir setiap tahunnya sejak Jumat 29/10/2021 lalu di tetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda ( WBTb).



Penetapan kegiatan spiritual keagamaan yang sudah menjadi tradisi di bumi Melayu Riau khususnya di Kec. Kubu Babussalam Kabupaten Rokan Hilir, guna penolakan bala tersebut disambut baik oleh DPH Dewan Pimpinan Harian Majelis Tinggi Kerapatan Empat Suku Melayu Kenegerian Kubu (DPH MTKESMKK) Kabupaten Rokan Hilir, melalui Sekretarisnya Encik Zulhaifi ST.

"DPH MTKESMKK Rohil menyambut baik, kami tentunya mengucapkan terimakasih kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Riau yang telah mengusulkan dan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan riset dan teknologi Republik Indonesia yang telah menetapkan Atib Koambai masuk dalam Warisan Budaya Takbenda," ucap Encik Zulhaifi ST. Sabtu (30/10/21)

Diketahui untuk keseluruhan karya budaya RIau yang ditetapkan menjadi WBTb Indonesia itu diantaranya Mandi Shafar Rupat Utara, Lampu Colok Bengkalis, Atib Koambai, Syair Antau Kopa, dan Makan Bejambau Kampar dari Provinsi Riau ditetapkan menjadi WBTb Indonesia.

Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau, Raja Yoserizal Zen yang mengikuti sidang penetapan secara virtual tersebut, di akhir sidang mengatakan bahwa pada tahun 2021 Riau mengusulkan sejumlah 22 karya budaya. Namun yang berhasil lolos hingga sidang akhir hanya lima karya budaya. Hal tersebut sesuai dengan usulan yang memang dinilai memadai untuk disertifikasi.

“Riau memang mengusulkan lebih banyak dari yang telah ditetapkan. Namun kelengkapan data pendukung dari usulan WBTb Provinsi Riau itu masih banyak yang dinilai belum cukup. Moga di tahun 2022 Riau bisa meningkatkan kelengkapan usulannya,” sebut Raja Yose dalam keterangan tertulis yang diterima Riaumandiri, Jumat malam.

Ditambahkan Raja Yose, untuk mencapai kelengkapan data dukung yang memadai diperlukan peran bersama Kabupaten/Kota serta komunitas pendukung karya budaya. Karena menurut Raja Yose peran pemerintah daerah Kabupaten/Kota belumlah maksimal.

Kita sangat berharap kabupaten dan kota se Riau bersama-sama untuk mengambil peran yang besar pada pengusulan di tahun mendatang. Selain memang dukungan komunitas dan seluruh masyarakat yang ada. 

" Karena dengan sinergi yang padu kita akan memiliki peluang untuk mensertifikasi lebih banyak karya budaya yang dimiliki sebagai langkah awal pelindungan dan kelestariannya,” tambah Raja Yose lagi.


Sumber: kompaspisnews.com.
Reporter: TO.