DUMAI - Pekerjaan proyek Provinsi Riau peningkatan struktur jalan Dumai-Pakning sepertinya amburadul, diduga proyek ini tidak sesuai dengan kualitas base dan aspal yang sudah ditentukan.
Hal ini ditemukan hasil turlap awak media pada Selasa (30/11/2021) kelapangan di daerah jalan Lintas Dumai Pakning, tepatnya di Tanjung Leban.
Memelihat kondisi pekerjaan ini, diduga tidak sesuai dengan kualitas aspal dan keadaan pekerjaan masih amburadul.
Beberapa tahun ini pekerjaan kualitas aspal jalan di provinsi Riau menjadi sorotan publik, karena baru selang beberapa bulan jalan sudah hancur, apakah kualitas aspal kurang bagus atau minimnya croscek dinas terkait atau diduga adanya permainan kontraktor untuk meraih keuntungan.
Pekerjaan proyek peningkatan jalan Dumai Sepahat senilai 3.955.025.531 dilaksanakan oleh PT.Putra Bungsu masa pelaksanaan 135 hari kalender tahun anggaran 2021 dengan konsultan pengawas PT.Abata rencana karya Nusa.
Awalnya masyarakat setempat Desa Tanjung Lebat yang namanya tidak mau dipublikasikan demi keamanannya menyampaikan kepada awak media granatnewss dan erapublik, bahwasanya pekerjaan jalan Dumai Sepahat seperti nya diduga pekerjaan nya amburadul dan pekerjaan tak kunjung selesai.
"Kami masyarakat hanya minta kepada pekerjaan proyek ini bagus kanlah jalan kami dan sesuai lah dengan kualitas nya agar jalan ni bagus, cuma itu saja , kami akan tetap kontrol pekerjaan ni ," ucap Masyarakat setempat yang namanya tidak mau dipublikasikan.
Dari infestigasi awak media croscek kelapangan melihat pekerjaan tampaknya baru selapis dan belum selesai namun kita membawa sampel aspal untuk kita croscek kualitasnya, tapi awak media tidak dapat wawancara pihak pelaksana atau pihak yang bekerja dilapangan karena tidak ada satu pun yang bisa kita wawancara.
Sampai saat ini awak media belum dapat mengkonfirmasi pihak PT Putra Bungsu dan awak media akan mendatangi Dinas provinsi Riau terkait untuk minta RAB pekerjaan dan standarisasi pekerjaan.
Pewarta : Budi
