Ticker

6/recent/ticker-posts

Bau Mulut Orang Berpuasa Disisi Allah Lebih Disukai Daripada Wangi Minyak Kasturi


 

PEKANBARU- Lima (5) Hadiah bagi Ummat Baginda Rasulullah SAW yang tidak Allah berikan pada umat sebelumnya.

Dalam sebuah hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berdabda:

ْمَر َم َضا َن يَ ْن هظ هر للاه إِلَ ْي ِهِر ة ِم ْن َش ْهَن أََّو هل لَ ْيلَهه اِذَا َكاَن َخ ْم ًسا لَ ْم يه ْع َط هه َّن نَبِ ٌي قَ ْبِلي :أَ َّما َوا ِح َدةٌ، فَإِنَّْي فِي َش ْهِر َر َم َضا،أه ْع ِطيَ ْت أه َّمتِةهَوأَ َّما الثَّاِلثَِك .حِ اْل ِم ْسِرْيْنللاِ ِمَدَن يَ ْمهسْو َن أَ ْطيَ هب ِعْنأَ ْفَوا ِه ِهْم ِحْيفَوأَ َّما الثَّانِيَةه :فَإِ َّن هخله ْوْم يهعَ ِذ ْبهه أَبَ ًدا .ِه لََر للاه إِلَ ْينَ َظْنَو َم:هه فَيَقه ْو هل لَ َها اِ ْستَ ِعِ د ْي َوتَ َزي ِنِي ِل ِعبَاِد ْيَّل يَأْ همهر َجنَّتََّن للاَ َع َّز َو َجةه :فَإَِوأَ َّما ال َّرابِعَْم فِي هك ِ ل يَ ْو م َولَ ْيلَ ة .فَإِ َّن اْل َمََلئِ َكةَ تَ ْستَ ْغِف هر لَ ههَنٌل ِمَل َر هجللاه لَ ههْم َجِمْيعًا .فَقَاَن آ ِخ هر لَ ْيلَ ة َغفَ َرةه :فَإِذَا كاََوأَ َّما ال َخاِم َسِب ال ُّدْنيَا إِلَى َدا ِر ْي َو َكَرا َمتِي .هحْوا ِم ْن تَ ْعيَ ْستَ ِرْنأَْو َش َك أَأَ ْع َماِل ِهْم َوفُّ هوا أه هجْو َرهه ْمْنِل إِذَا فَ َر هغْوا ِمَر إِلَى اْلعه َّمايَا َر هسْو َل للا؟ قَا َل» :ََل، أَلَ ْم تَِرةه اْلقَ ْد .«اْلقَ ْوِم : ِه َي لَ ْيلَ

Artinya, “Dari Sayyidina Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Baginda Nabi Shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Umatku dikaruniai lima keistimewaan pada bulan Ramadhan yang belum pernah diberikan kepada umat-umat sebelum mereka.


(1) bau mulut orang yang berpuasa di sisi Allah Subhaanahu wata’ala lebih disukai daripada wangi minyak kasturi. (2) ikan-ikan akan memohonkan ampunan untuk mereka, sampai mereka berbuka. (3) Allah Subhaanahu wata’ala menghiasi surga-Nya setiap hari dan berfirman kepadanya, ‘Saatnya hampir tiba bagi hamba-hamba-Ku yang shalih, mereka akan melepaskan diri dari segala kesusahan dunia, dan mereka akan datang kepadamu.


(4) Setan-setan yang sangat jahat akan dibelenggu sehingga tidak dapat menggoda umatku sebagaimana mereka biasa menggoda saat bulan-bulan lain, dan (5) Pada malam terakhir bulan tersebut, mereka akan diampuni. Ada seorang shahabat yang bertanya.


“Ya Rasulullah, apakah malam pengampunan itu malam Lailatul Qadar?” Beliau Bersabda, “Bukan, tetapi seorang pekerja akan diberikan upahnya jika telah selesaimelakukan pekerjaannya.” (H.R. Ahmad, Al Bazaar, Baihaqi, dari Kitab At-Targhib).


Baginda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan dalam hadits di atas tentang lima karunia Allah Subhaanahu wata’ala terhadap umat ini yang tidak diberikan kepada umat-umat terdahulu yang berpuasa.


Faidah: Maksud bau mulut: bau mulut karena lapar orang yang berpuasa lebih disukai Allah Subhanahuwa ta’ala dari pada wangi minyak kasturi. Dalam hal ini yang mencitai adalah Lah Subhanahu wa ta’ala sendiri, ini menjukkan betapa dekat hubungan orang yang berpuasa dengan Allah Subhanahu wa ta’ala. 


Disebutkan dalam sebuah hadist bahwa, padahal setiap amalan akan diberikan oleh malaikat, tetapi mengenai pahala puasa Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman” Aku sendiri yang akan memberikanya, karena puasa hanya untukku.


Ikan-Ikan Beristighfar Ikan-ikan akan beristighfar untuk orang-orang yang sedang berpuasa’ Maksudnya, banyak makhluk yang akan mendoakannya. Hal ini banyak dikemukakan dalam berbagai riwayat. Sebagian riwayat menyebutkan bahwa para malaikat akan memohonkan ampunan baginya.


Allah Subhaanahu wata’ala telah berfirman:Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal shalih, niscaya Allah Yang Maha Rahman akan menjadikannya orang yang dicintai (di dunia).” (Q.S. Maryam: 96).


Sebuah hadits menyebutkan, “Jika Allah Subhaanahu wata’ala mencintai seorang hamba-Nya, maka Dia akan berfirman kepada Malaikat Jibril Alaihis salam, ‘Aku mencintai orang itu, hendaknya kamu juga mencintainya.


Lalu, Malaikat Jibril Alaihissalam mencintai orang itu dan mengumumkan kepada penduduk langit, ‘Allah Subhaanahu wata’ala mencintai orang itu, hendaknya kalian juga mencintainya.”Maka semua penduduk langit akan mencintainya. Kemudian kecintaan kepada orang itu akan menyebar ke seluruh bumi, Surga Dihiasi.


‘Surga dihiasi untuk menyambut bulan Ramadhan’ Hal ini telah banyak dikemukakan di dalam berbagai riwayat. Sebuah riwayat menyebutkan bahwa sejak permulaan tahun, surga telah dihias untuk menyambut bulan Ramadhan. Biasanya, semakin penting tamu yang akan datang, maka semakin awal pula persiapannya.


Misalnya dalam acara walimah pernikahan, persiapan telah dimulai beberapa bulan sebelumnya. Setan Dibelenggu Setan-setan yang sangat jahat akan dibelenggu sehingga kemaksiatan akan berkurang’.


Adanya semangat ibadah dan gairah pada diri orang-orang beriman untuk memperoleh Rahmat pada bulan Ramadhan yang penuh berkah ini, sudah tentu membuat setan berusaha sekuat tenaga menyesatkan mereka dari jalan yang benar, sehingga kemaksiatan semakin meningkat pesat. Namun, yang terlihat secara umum, kemaksiatan berkurang.


Berapa banyak para pemabuk yang karena keistimewaan bulan Ramadhan tidak meminum khamr? Berapa banyak kemaksiatan yang biasa dilakukan secara terangterangan, telah berkurang karena Ramadhan?.


Sebuah hadits menguatkan hal ini, yaitu sabda Baginda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, “Apabila seseorang berbuat suatu dosa, sebuah titik hitam akan melekat di dalam hatinya.


Jika ia bertaubat dengan sungguh-sungguh. Ampunan bagi Orang yang Berpuasa Pengampunan diberikan kepada seluruh orang yang berpuasa pada malam terakhir bulan Ramadhan.


Hal ini telah diterangkan dalam riwayat yang pertama, karena malam yang paling utama di antara malam-malam Ramadhan adalah Malam Lailatul Qadar, para Sahabat Radhiyallahu ‘anhum mengira bahwa keutamaan tersebut diperuntukkan bagi malam Lailatul Qadar.


Baginda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab, “Keutamaan Lailatul Qadar lain lagi, sedangkan nikmat (ampunan) ini adalah karunia untuk akhir Ramadhan. “(sumber : Kitab Fadhilah Amal / Maulana Muhammad Zakariyya Al-Khandalawi Rah) Pekanbaru, Senin ( 27 Maret 2023). (Rls)


Hikmah Ramadhan Bagian 5

Oleh: Dr. Supardi, SH., MH. Als Raden Mahmud Sirnadirasa.