Ticker

6/recent/ticker-posts

Proyek Turap di Desa Ulupulau Diduga Dikerjakan Asal Jadi


BENGKALIS, Erapublik.co
- Pekerjaan Turap atau Parit Beton yang berada di Desa Ulupulau perbatasan dengan Desa Bantan Tengah Kecamatan Bantan di duga dilaksanakan asal jadi. Dari lokasi pekerjaan terdapat beberapa yang diduga tidak sesuai dengan spek/bestek dalam pekerjaan. 

Dari pantauan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Tameng Perjuangan Rakyat Anti Korupsi (TAMPERAK) Kabupaten Bengkalis dan beberapa Wartawan dilapangan menduga pihak pelaksana telah melakukan pengurangan ukuran besi sesuai standar yang di tentukan, juga terjadi pengurangan ketinggian besi warmes, untuk dinding parit beton tidak sampai atas permukaan kurang hampir 15 cm, dan juga lantai kerja di penuhi lumpur serta dinding warmes dasar juga di penuhi lumpur, kuat dugaan waktu pengecoran tidak dilakukan pembersihan lumpur.

Pada besi begel menggunakan ukuran 6 mm, namun temuan di lapangan dicampur atau disisip dengan besi 5 mm. Dan yang lebih parahnya lagi besi tiang setempat atau kolom tiang jarak begel tidak mengacu ukuran standar didapati  yaitu jaraknya lebih dari 30 cm.


Berdasarkan keterangan dari pekerja, bahwa turap yang dikerjakan panjangnya lebih kurang  76 Meter, dan membenarkan adanya besi begel ukuran 5 mm dengan alasan kelebihan besi dan dimasukkan, saat ditanya lagi siapa pelaksananya, pekerja mengatakan orang Bengkalis.

"Kalau yang punya orang Bengkalis bang, Kami kurang kenal siapa namanya, katanya ini pekerjaan Swakelola, tapi kami tidak tahu Swakelola dari dinas mana dan anggaran dari mana," kata pekerja di lokasi. Senin 18 Maret 2024.

Menanggapi ini ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Tamperak Kabupaten Bengkalis M. Riduwan, Sangat menyayangkan jika pekerjaan yang menggunakan anggaran negara/pemerintah jika pekerjaan yang di lakukan asal-asalan serta di duga oknum pelaksana mencoba mencari ke untungan dengan mencoba mengurangi barang sehingga kualitas dan kuantitas bangunan tersebut di ragukan mutunya," ujar M. Riduwan

Masih dikatakan Riduwan, Jika pekerjaan tersebut luput dari pengawasan dinas terkait maka pekerjaan itu sudah bisa dipastikan tidak sesuai dengan spek/bestek, seandainya pekerjaan itu swakelola seharusnya ada pengawasan dari Dinas yang bersangkutan, tapi di lokasi saat kita bersama rekan media turun tidak ada satupun pihak dinas dilokasi pekerjaan," ungkapnya.

"Kita pun tidak tau kegiatan tersebut anggaran dari mana apa dari kabupaten atau pun dari provinsi dan dari dinas mana. Apa mungkin ini kegiatan siluman kerena di tambah lagi di lokasi pekerjaan tidak adanya papan plank proyek," kesal Riduwan.

Lanjutnya lagi, kita minta kepada pemerintah kabupaten atau pun provinsi serta dinas terkait untuk memantau kegiatan tersebut supaya pekerjaan di laksanakan dengan baik dan sesuai spek jangan sampai pekerjaan tersebut cuma untuk macari keuntungan semata," katanya.

Sebelumnya jurnalis media ini sudah mencoba mengkonfirmasi kepada sekretaris DPUPR Kabupaten Bengkalis Erdila Fitriadi melalui pesan singkat Whatsap namun sampai berita ini diterbit pihak yang bersangkutan belum menjawab, saat di pertanyakan kepada Kabid Sumber Daya Air, M Indra Budiman mengatakan saya gak tau pak..itu bukan kegiatan kita," katanya singkat melalaui pesan Whatsap.

Diwaktu yang berbeda Pj Kepala Desa Ulupulau Slamet Riady dikonfirmasi di ruangan kerjanya  mengatakan, tidak mengetahui adanya kegiatan tersebut.

"Kita tidak tau pak kegiatan itu kegiatan dari mana, karna tidak ada pemberitahuan kepada pihak Desa Kita," ungkapnya.** (Rdn/tim)